Senin, 12 Maret 2012

Padi Unggul Dewi Sri Agung


Saat ini kami sedang mengembangkan padi dengan sifat unggul, al ; Produktivitas tinggi yaitu 1 ha mencapai 10 ton, padi ditanam dengan sitem Organik, tidak disukai hama tikus. Pupuk juga menggunakan pupuk cai organik dengan 18 macam kandungan mineral (hasil uji lab dengan standart SNI).
Padi generasi pertama ini diberi nama SPDSA (Siliwangi Parikesit Dewi sri Agung) atau lebih dikenal dengan sebutan Sri Agung.

Penemuan varietas padi unggul SILIWANGI PARIKESIT DEWI SRI AGUNG (SP DSA) dan pupuk cair organik MARADEWI ini telah diketahui oleh masyarakat, dengan bukti sejak ditemukan sampai saat ini sudah di tanam di beberapa wilayah pulau Jawa mulai dari daerah Tulung agung, Cepu, Blora, Rembang, Yogyakarta, Karawang, Bekasi, Bogor (Jonggol, Cariu dan Jasinga), Indramayu, Kuningan, Purwakarta dan Cilangkap (Jakarta Timur) serta pulau Madura , Medan dan Lampung secara terorganisasi. Varietas padi ini pernah menghasilkan panen yang lebih baik di bandingkan padi lainnya dengan mencapai hasil 1,2 Ton/ha di Tulung agung dan rata-rata menghasilkan 1 Ton/ha (Cilangkap, Yogyakarta dan Cariu).

Padi “SRI AGUNG“ dapat ditanam di tanah darat sebagai padi gogo, ditanam di sawah tadah hujan, dan ditanam di sawah/air (pH tanah yang disenangi “ SRI AGUNG “ adalah 6,5 – 7). Usia panen “SRI AGUNG“ adalah 95 – 105 hari(tergantung ketinggian tanah dari permukan air laut), Tinggi batang padi ± 120 – 140 Cm (sampai ruas malai buah), Panjang malai padi rata-rata 25 – 35 Cm, bulir padi tiap malai rata-rata 400 – 650 bulir.

Selama ini penanaman padi menyesuaikan kearifan lokal masyarakat di daerah tersebut (adat dan budaya), namun secara teknis penanamannya menggunakan teknologi tepat guna hasil penelitian organisasi PAUS (mulai dari penyiapan lahan hingga pemanenan padi).

Beberapa upaya untuk mematenkan varietas padi unggul SILIWANGI PARIKESIT DEWI SRI AGUNG (SP DSA) dan pupuk cair organik MARADEWI telah dilakukan, antara lain dengan berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini Departemen Pertanian dan Mabes TNI yang awalnya diterima oleh Aster Panglima TNI pada bulan Pebruari 2011 kemudian diterima oleh Panglima TNI pada bulan Januari 2012. Upaya tersebut dilakukan agar penemuan varietas padi unggul SILIWANGI PARIKESIT DEWI SRI AGUNG (SP DSA) dan pupuk cair organik MARADEWI dapat dilindungi secara hukum (Hak Paten) baik oleh pemerintah maupun TNI.

Kegiatan penelitian dan pengembangan tidak berhenti sampai disini saja, masih ada beberapa varietas padi unggul dan pupuk/obat padi (organik) yang masih dalam proses penyempurnaan. Kegiatan ini dilakukan dengan memaksimalkan peralatan dan perlengkapan yang ada dengan cara tradisional (manual).

PAUS selama ini telah melakukan pengembangan varietas padi unggul SILIWANGI PARIKESIT DEWI SRI AGUNG (SP DSA) yang awalnya di temukan oleh Bapak Mardi pada tahun 2006 dan disempurnakan oleh putranya Serka Sucipto Anggota Satpamwal Denma Mabes TNI pada tahun 2007 dan pupuk cair organik MARADEWI (dengan bahan dari tumbuh-tumbuhan berupa tanaman umbi-umbian dan rempah-rempah) yang ditemukan oleh Serka Sucipto beserta adiknya Ibu Dewi Dede Maryani pada tahun 2009.

PAUS (Penyayang Alam Umat Semesta) adalah Paguyuban yang didirikan oleh Anggota Denma Mabes TNI dan masyarakat yang bergerak di bidang Pertanian (penelitian dan pengembangan padi unggul dan pupuk organik). Tujuan organisasi ini untuk melestarikan alam semesta (penghijauan alam) serta makhluk hidup yang ada di dalamnya, serta berperan aktif dalam menjaga keseimbangan antara makhluk hidup dengan alam di sekitarnya sehingga terciptanya ekosistem yang baik. Awal berdirinya Organisasi ini bernama PUAS (Penyayang Umat Alam Semesta), dari hasil musyawarah yang telah disepakati pada akhir tahun 2011 organisasi ini berubah nama menjadi PAUS (Penyayang Alam Umat Semesta).