R. SOEHARNO SASTROSAWEGO
Raden Soeharno Sastosawego alias Raden Panji Hatmowardojo yang akrap dipanggil “Pappie” (sebutan ayah dalam bahasa Belanda), adalah putra dari Raden Ngabei Sastrosawego, wayah/cucu dari Raden Mas Ngabei Djojosoediro, buyut/uyut Raden Ngabei Martodiprodjo, canggah/cicit dari Raden Tumenggung Martonegoro. Para leluhur beliau ini semuanya dimakamkan di makam keluarga di Desa Delanggu sekitar 20 Km sebelah Barat kota Surakarta.
Beliau dilahirkan pada tanggal 6 bulan Juni tahun 1896 di Surakarta sebagai putra ketiga dari seluruhnya lima bersaudara. Dari perkawinannya yang pertama Raden Ngabei
Sastrosawego mempunyai seorang putra Raden Sahirdjan alias Tjitrowardojo. Dan dari perkawinannya yang kedua dengan mbah Ilik (penulis tidak berhasil mengetahui nama sebenarnya) dikaruniai empat putra, yaitu Raden Roro Siti Saerah alias Bude Sastro, Raden Soeharno alias Raden Panji Hatmowardojo, Raden Soeharto (beliau wafat diusia remaja), dan Raden Soehardjo alias Hardjowardojo. Sampai dengan tahun 2007 ini Raden Ngabei Sastrosawego telah dikaruniai 34 (tiga puluh empat) cucu Dari Raden Tjitrowardojo dikaruniai sepuluh cucu, dari Siti Saerah dikaruniai sebelas ucu, dari Raden Soeharno dikaruniai tujuh cucu, dan dari Soehardjo dikaruniai enam cucu..
Pendidikan terakhir beliau adalah Sekolah Perwira Militer di Magelang. Sekolah yang didirikan di zaman Belanda ini hingga kini masih digunakan sebagai tempat pendidikan perwira militer AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Lebih 60 (enam puluh) tahun kemudian ternyata seorang cucu beliau dari putra kelima Iwan Bambang Setiawan S.Ip. mengikuti jejak Kakeknya disekolah dan ditempat yang sama di Magelang. Dan di tahun 2007ini sudah berpangkat Letnan Kolonel. Disamping itu darah kemiliteran beliau juga mengalir di putra bungsu beliau Sri Hastoeti, yang meniti karir sebagai COWAD (Corps Wanita Angkatan Darat) sampai dengan pangkat Kolonel disaat pensiunnya.
Demikian pula 3 (tiga) menantu beliau juga dari kalangan Angkatan Bersenjata, yaitu Mayor Jendral Soeprapto menantu putra keempat, Laksamana Pertama Harinto menantu putra keenam, dan Brigadir Jendral Zulkarnain menantu putra ketujuh.
Demikianlah pada hari Sabtu pon (hari pasaran menurut perhitungan Jawa) tanggal 19 bulan Februari tahun 1988, beliau wafat dalam usianya yang ke 92 tahun. Dan pada tanggal 20 Februari 1988 beliau dimakamkan di Makam Astana Oetara Nayu, makam keluarga besar Kanjeng Gusti Ario Adipati Mangkoenegoro Ke 6 disamping makam Raden Ayu Panji Hatmowardojo.
.
KELUARGA BESAR “MAYORAN”
Keluarga Besar Mayoran ini diawali ketika Raden Ajeng Marini Gondosoenario menikah dengan Raden Soeharno Sastrosawego pada tanggal 20 Juli 1925 di Semarang. dan sejak perkawinan itu Keluarga Mayoran menetap di Surakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar